Ø Sejarah
awal Tao
Alam mempunyai suatu pusat yang dikenal oleh orang China
dengan sebutan Thian (Tuhan Yang Maha Esa). Menurut kitab upacara segala
sesuatu yang ada di dunia nyata atau tidak nyata berasal dari langit (Thian)
dan semua manusia berasal dari leluhur. Roh tidak hanya dipuja tetapi dianggap
juga dapat menghidupkan sesuatu dan menambah kekuatan yang ada dalam diri
manusia.
Berdasarkan kosmologi orang China yang mengalir pada
ajaran Tao yang dipelopori oleh Lao Tze (lahir 604 SM) dan dikembangkan oleh
Konfusius (551-497 SM) bahwa ketidak teraturan (dapat berupa sakit), dalam diri
manusia tidak semata-mata disebabkan oleh gangguan dari roh-roh jahat yang ada
di luar diri manusia. Tapi juga ada yang disebabkan oleh ketidak seimbangan
antara unsure Im atau Yin (bumi, buruk, gelap) dan Yang (Langit, buruk, gelap)
yang terdapat dalam diri manusia keduanya harus seimbang sehingga bisa teratur
dan sembuh dari penyakit.
Ø Makna
Tao
Tao secara bahasa jalan, cara atau akal atau
“kata-kata suci”
Secara umum tao sebagai jalan :
1. Jalan
dari kenyataan terahir
2. Jalan
alam semesta
3. Petunjuk
atau cara manusia dalam menata hidup
Ø Seejarah
perkembangan Tao
Kita lihat ekologi cina pada saat itu ialah
masyarakat pertanian dengan empat musim dan banyak pelajar disana. Agama asal
mereka adalah percaya kepada roh-roh, pahlawan Shang Ti dan baru kemudian
ada langit (Thian) “agama tao”.
Tahapan awal Tao ialah yang pertama Xang Chu yang
sangat individualistic dan seorang dari kaum petapa yang bertapa ke hutan-hutan
dan jauh dari kehidupan dunia. Gagasannya mengenai hidup ialah “Kehidupan kita
milik kita sendiri, kitalah yang memanfaatkan sisanya. Martabat hidup tak akan
tertandingi oleh raja. Kekayaan pun tak bisa menjadi penukar”.
Kemudian ada Lao Tzi yang mengambil
jalan tengah dari kehidupan Xang Chu yang tidak berinteraksi, yaitu jalan
tengah yang kongkrit berupa kehidupan individual tapi tidak petapa dan
menganggap Tao sebagai jalan yang harmoni. Gagasan Lao Tzi ialah “Barang siapa
dalam perilakunya memandang raganya lebih tinggi disbanding pandangan terhadap
dunia, maka dunia dapat diberikan kepadanya” atau “Barang siapa dalam
perilakunya lebih mencintai dirinya dibanding mencintai dunia, maka dia dapat
diandalkan untuk memiliki dunia”. Sebagai contoh kalu ada seekor burung yang
terbang, maka burung itu menganggap bahwa bukit-bukit dibawah dirinya yang
menjulang tinggi tidaklah lebih tinggi dari dirinya.
Terahir ada gagasan Chuang Chu
dalam perkembangan Tao yaitu “Bila anda berbuat seuatu yang baik, maka
bersiap-siaplah memperoleh nama baik” atau “bila anda berbuat buruk, maka
bersiap-siaplah mendapat hukuman”. Ajaran yang diajarkan adalah tentang
kebahagiaan akan tetapi kebahagiaan manusia itu subjektif dan kebahagiaan
sejati itu ialah bersatu dengan Tao. Ukuran baik itu berbeda setiap individu.
Baik menurut kita belum tentu baik untuk orang lain. Sebagai contoh ada seekor
ulat yang sudah bemetamorfosa menjadi kepompong, kemudian dia mulai akan keluar
sebagai sesuatu yang baru yaitu menjadi seekor kupu-kupu yang cantik dan
terbang. Akan tetapi dia melewati perjuangan yang cukup berat untuk bisa keluar
dari kepompong, kemudian ada seseorang yang memperhatikannya karena melihat
kupu-kupu begitu sulit untuk keluar orang itu membantunya keluar, akan tetapi
yang terjadi setelah kupu-kupu itu keluar adalah kupu-kupu itu menjadi cacat
tidak bisa terbang dan berjalan dengan kaki yang berfungsi dengan tidak baik.
Itu lah ukuran baik orang itu untuk menolong sikupu-kupu malah menjadi buruk
untuk kupu-kupu itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar